Apa yang saya pelajari dari Postcrossing

Ceritanya sudah delapan bulan saya terjerumus dalam dunia postrossing.

Emang postcrossing apa sik kak? aku taunya zebra cross sama everc*ss

Postcrossing itu adalah salah satu komunitas tuker-tukeran kartupos yang anggotanya di seluruh dunia. Ceritanya kita register buat daftarin alamat, lalu memutuskan buat request alamat yang bakal nerima postcard dari kita, dan nunggu kita dapet postcard dari orang lain. Jadi, orang yang bakal kita kirimin dan bakal nerima postcard dari kita 99.9% pasti beda. Efek surprise-nya gede banget lah. Seru dan nagih *kemudian menatap nanar rekening tabungan* Biar tambah surprise, bisa juga kita tulis mau request pengen kartu apa (walaupun belum tentu dikabulin sih), misalnya jangan kasih pin up dan nvde card, dll.

Nah, selama saya join di komunitas ini, ada beberapa hal (dan mungkin curhat colongan) yang bakal saya tulis di blog ini :

1. Selama ikut Postcrossing, secara tidak langsung, bakat saya dalam deskripsi singkat pake bahasa Inggris sangat terasah. Lumayan lah, gak usah ngeluarin duit buat les. Apalagi kadang-kadang kalau calon penerima postcard request macem-macem buat ditulis di postcardnya. Mana kalau saya harus ngirim postcard dengan sesuatu yang gak familiar buat saya, makin harus belajar lagi, kaan?

2. Saya jadi belajar untuk memberi yang terbaik. Prinsip saya adalah do to others what you want them to do to you, alias melakukan sesuatu yang saya harapkan diperbuat orang lain terhadap saya kepada orang lain terlebih dahulu. Kadang-kadang kan calon penerima kan banyak pesenannya, sebisa mungkin saya coba penuhi lah. Pas mereka konfirm udah terima lewat web, kadang-kadang ada yang responsnya seneng banget. Hati jadi senang 🙂 Bahkan ada yang berujung penpal sama saya hahaha.

3. Saya jadi punya hubungan baik dengan Mr and Ms Postman, alias pegawai pos. Saking seringnya saya ngirim kartupos (minimal sebulan sekali), bapak ibu posnya jadi kenal sama saya, bahkan bisa saya ajakin becandaan, walaupun ada yang jutek juga sik. Maklum, jarang ada yang beli perangko.

Di daerah Bandung, ada beberapa kantor pos yang bisa saya jadikan referensi, karena Mr dan Ms Postmannya baik dan tarifnya sesuai dengan peraturan pemerintah (karena ada beberapa kasus dimana tarif postnya jadi berlipat ganda) :

– Kantor Pos Besar Bandung, Jalan Asia Afrika (depan Alun-Alun Bandung). Sebaiknya ke sini setelah jam 2 siang, biar ketemu mbak-mbak yang masih muda, karena jauh lebih ramah daripada ibu-ibu jutek yang biasa jaga di shift pagi (pengalaman pribadi). Karena ini kantor pos besar, bukanya sampai jam 6 sore. Lumayan lah buat orang yang sering kesiangan ke kantor pos hahaha.

– Mobil Pos di depan ITB (cari aja mobil warna abu-abu oren mangkal di depan ITB). Bukanya sampe jam 1-an kalau gasalah. Bapak yang jaganya baik, kadang-kadang bisa diajakin becanda juga.

– Kantor Pos depan Harvest Dago. Buka sampai jam 2 siang. Di sini bapaknya juga lumayan baik dan cepat tanggap. Palingan kalau ada orang mau ngirim paket harus agak sabar ngantri.

– Kantor Pos Dago (deket Terminal Dago). Pertama kenal, bapaknya emang rada jutek, tapi kalau udah sering kesana, bapaknya ramah kok 🙂 Karena deket perumahan, kalau awal bulan pasti saingan tempat duduk buat nunggu sama antrian penerima BLSM.

4. Saya jadi tau beberapa kebiasaan orang dari beberapa negara, tapi gak menggeneralisir juga sih. Berikut beberapa kebiasaan yang bisa saya simpulkan :

– Netherlands alias Belanda dan Germany alias Jerman : Biasanya mereka bakal berusaha memenuhi request di halaman postcrossing kita, jadi kerasa kalau kartunya itu “kita banget”. Bahkan pernah ada yang customize sampe se-perangko-perangkonya dan dengan niatnya nulis di kartupos kita kalau mereka mengirim kartu ini karena dianggap mendekati gambaran tentang personality kita 🙂

– Rusia : umumnya mereka selalu membubuhkan perangko lebih dari satu, dan perangkonya itu nggak berbentuk persegi panjang, tapi kayak bentuk khusus perangko Rusia, jadi enak aja liatnya. Khas banget lah pokoknya. Pernah kejadian bahwa setengah halaman kartupos habis dipenihi perangko.

– Ukraine : orang Ukraine umumnya sangat bersahabat kalau nulis di postcard, dan umumnya nawarin buat jadi penpal. Sama dengan orang Rusia, mereka kalau ngasih perangko umumnya lebih dari satu, cuma bedanya bentuknya persegi panjang.

– USA : kalau nerima kartupos dari USA, umumnya antara bagus banget atau jelek banget, jadi jangan terlalu ngarep lah. Jangan mengharap adanya perangko, karena umumnya pake sistem perangko yang dicap. Orang US umumnya to the point, jadi kalau kita request pengen ditulisin apa aja di kartupos, lumayan membantu mereka lah buat nulis apa.

 

Itu dulu ya, saya mau lanjut ngisi kartupos hahaha.

 

See you 🙂

 

Leave a comment